Ulangan 6 : 12 " Maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan "
Renungan :
Hidup ini mungkin tampak menyenangkan bagi kebanyakan orang. Pekerjaan mereka berhasil, memiliki rumah, mobil, rekening uang di bank mereka surplus. Keluarga sehat dan bahagia. Teman-teman pun setia, sampai rasanya hidup ini begitu sempurna.
Namun saudara, saat yang menyenangkan dapat menimbulkan bahaya. Pada saat seperti itu, kenyamanan dan kesenangan duniawi dapat menjadi sangat penting sehingga kita tidak memberi banyak tempat bagi Allah dalam pikiran kita. Kesejahteraan dapat segera menjadi tolok ukur kepuasan hidup kita. Namun apakah hidup kita seimbang jiwa dan raga, jasmani dan rohani ? Allah tahu bahwa hal seperti di atas dapat terjadi pada anak-anak-Nya pada saat mereka memasuki Tanah Perjanjian. Oleh sebab itu, Dia mengingatkan mereka agar tidak melupakan sumber dari segala anugerah yang mereka terima (Ulangan 6:12). Dia memberi perintah yang jelas agar mereka, yaitu :
> takut kepada Tuhan (Ulangan 6 : 13)
> melayani Dia (Ulangan 6 : 13)
> tidak berpaling kepada ilah-ilah lain (Ulangan 6 : 14)
> tidak mencobai Tuhan (Ulangan 6 : 16)
> berpegang pada perintah-perintah-Nya (Ulangan 6 : 17)
> melakukan apa yang baik dan benar (Ulangan 6 : 18)
Saudaraku, dahulu para sejarawan pernah berkata bahwa dorongan iman biasanya menurun pada saat-saat kehidupan kita sejahtera. Namun, hal itu tak perlu terjadi pada kita jika kita belajar dari pengalaman orang Israel dan patuh pada perintah-Nya. Jadi marilah kita selalu mengingat Allah, terutama ketika semua terasa indah dan harmoni.
Tuhan Yesus Memberkati Kita Sekalian "Amin"
Renungan :
Hidup ini mungkin tampak menyenangkan bagi kebanyakan orang. Pekerjaan mereka berhasil, memiliki rumah, mobil, rekening uang di bank mereka surplus. Keluarga sehat dan bahagia. Teman-teman pun setia, sampai rasanya hidup ini begitu sempurna.
Namun saudara, saat yang menyenangkan dapat menimbulkan bahaya. Pada saat seperti itu, kenyamanan dan kesenangan duniawi dapat menjadi sangat penting sehingga kita tidak memberi banyak tempat bagi Allah dalam pikiran kita. Kesejahteraan dapat segera menjadi tolok ukur kepuasan hidup kita. Namun apakah hidup kita seimbang jiwa dan raga, jasmani dan rohani ? Allah tahu bahwa hal seperti di atas dapat terjadi pada anak-anak-Nya pada saat mereka memasuki Tanah Perjanjian. Oleh sebab itu, Dia mengingatkan mereka agar tidak melupakan sumber dari segala anugerah yang mereka terima (Ulangan 6:12). Dia memberi perintah yang jelas agar mereka, yaitu :
> takut kepada Tuhan (Ulangan 6 : 13)
> melayani Dia (Ulangan 6 : 13)
> tidak berpaling kepada ilah-ilah lain (Ulangan 6 : 14)
> tidak mencobai Tuhan (Ulangan 6 : 16)
> berpegang pada perintah-perintah-Nya (Ulangan 6 : 17)
> melakukan apa yang baik dan benar (Ulangan 6 : 18)
Saudaraku, dahulu para sejarawan pernah berkata bahwa dorongan iman biasanya menurun pada saat-saat kehidupan kita sejahtera. Namun, hal itu tak perlu terjadi pada kita jika kita belajar dari pengalaman orang Israel dan patuh pada perintah-Nya. Jadi marilah kita selalu mengingat Allah, terutama ketika semua terasa indah dan harmoni.
Tuhan Yesus Memberkati Kita Sekalian "Amin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar