Light

Light
Cahaya dari lilin kecil

Selasa, 03 Januari 2012

TUHAN TIDAK MENJANJIKAN JALAN HIDUP YANG MULUS TETAPI DIA MENJANJIKAN KEKUATAN

Banyak orang dalam perjalanan hidup mereka dengan Tuhan, mereka berada dalam perasaan ragu dan tidak percaya pada kuasa dan kasih Tuhan lagi. Mereka kecewa dan marah karena merasa tidak dipedulikan dan diperlakukan tidak adil oleh Tuhan.
 Ini sangat berbahaya bagi kehidupan iman orang percaya. Hal  dapat mengakibatkan orang beriman menjadi goyah bahkan meninggalkan imannya.
Akhirnya manusia juga berusaha mencari tuhan dan penyelamat yang lain, yang dianggap bisa lebih dipercaya dan diandalkan, serta menempuh jalannya sendiri.
Keadaan seperti itulah yang dialami oleh umat Tuhan seperti dinyatakan oleh Nabi Yesaya dalam pemberitaannya. Waktu itu umat Tuhan sedang mengalami hidup penuh penderitaan di Babel, tanah pembuangan, sebagai rakyat jajahan yang kalah perang dan kemudian ditawan atau dipindahkan dengan paksa ke negeri bangsa yang mengalahkannya itu.
Di sana mereka benar-benar telah kehilangan segala-galanya. Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, mereka telah kehilangan eksistensi, kehormatan, dan harga dirinya. Di tanah pembuangan itu mereka diperlakukan sebagai budak, didiskriminasi, dihilangkan hak-hak kemanusiaannya, dan harus melayani kehendak bangsa lain yang menguasainya itu. Padahal, mereka menganggap dan percaya bahwa dirinya adalah umat pilihan Allah sendiri. Oleh sebab itu, mereka mulai meragukan Tuhan dan bahkan kehilangan kepercayaannya sehingga berucap, "Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku" (Yesaya 40:27). Umat itu merasa telah ditinggalkan dan diabaikan oleh Tuhan.
Namun, benarkah Tuhan telah meninggalkan mereka? Tidak. Tuhan tidak pernah berhenti memperhatikan mereka. Allah menyampaikan bahwa Ia adalah penguasa hidup mereka dan tidak pernah lelah memperhatikan kehidupan umatNya, sekalipun umatNya cenderung memberontak terhadap pimpinanNya.(Maz. 94:14).
Dia tidak selalu mengabulkan apa yang kita inginkan, tetapi Dia tidak akan pernah mengecewakan. Yakinlah ,…..!!!
Dalam situasi yang penuh penderitaan dan tekanan itu, Nabi Yesaya diutus Tuhan untuk menyalakan harapan dalam hati mereka. Nabi Yesaya menyampaikan berita mengenai janji Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Melalui pemberitaan Nabi Yesaya, Tuhan hendak mengingatkan kembali umat-Nya yang sedang menderita, terpuruk, dan kehilangan harapan, bahwa ;
1.   Tuhan adalah Allah yang kekal.
Yang di maksudkan dengan Allah yang kekal disini adalah ;bahwa Allah tidak bisa di batasi oleh waktu. Dialah yang mengatur waktu kita. Kalau hari ini saudara mengalami masalah,itu bukan akhir dari perjalanan hidup saudara.ada waktu Tuhan untuk mengangkat saudara. Dalam masa-masa tersulit, Allah akan menunjukkan kuasa-Nya yang ajaib.
2.    Dia yang menciptakan langit dan bumi.
Artinya jangan kamu kuatir semua yang ada dimuka bumi ini adalah  milik-Nya untuk itu dia berhak melakukan apa saja demi kita.
 Allah menciptakan segalah sesuatu  Mengapa diingatkan bahwa Allah adalah Sang Pencipta? Allah adalah Sang Pencipta bukanlah pengetahuan baru bagi kita. Kita sudah tahu dari dulu. Tetapi, ketika terperangkap dalam kondisi lesu, pengetahuan ini tidak muncul dalam pikiran. Ini sama dengan berada di padang gurun yang kering kerontang. Sebenarnya kita punya cadangan sebotol air di dalam tas, tapi kita lupa. Kalau kita bisa ingat bahwa kita membawa-bawa sebotol air, dahaga kita dapat segera diredakan.
3.    Dia tidak pernah menjadi lelah dan lesu.
Allah menyampaikan bahwa Ia adalah penguasa hidup mereka dan tidak pernah lelah memperhatikan kehidupan umatNya, sekalipun umatNya cenderung memberontak terhadap pimpinanNya.Jika kita mengetahui ada orang-orang tertentu yang sedang lelah dalam pergumulan, mari kita menyampaikan berita penghiburan Allah ini kepada mereka, sama seperti Yesaya menyampaikan kepada bangsa Israel.
4.   Tidak terduga pengertian-Nya.
Artinya siapakah yang dapat mengetahui pikiran Tuhan? Sehingga kita cepat memberkan kesimpulan bahwa Tuhan  menyembunyikan diri-Nya dari kita dan hak kita tidak diperhatikan? Dan hikmat Tuhan melampaui segala pengertian.
Dalam segala hal yang kita hadapi dan lalui, hikmat Allah akan menopang kita, tak peduli selemah apa pun kita atau setidak puas dan sekecewa apa pun kita. Kita hanya perlu melihat bahwa Tuhan itu ada.Ketika Anda mulai membatasi Allah dalam pikiran Anda sendiri, maka keadaan Anda akan benar-benar menjadi terbatas
5.    Dia memberikan kekuatan  kepada yang lelah.
Arinya kalaupun kita dihadapkan dengan berbagai masalah, Tuhan memberikan kepada kita kekuatan yang baru. Ia ingin agar kekuatan mereka diperbaharui.Kekuatan dalam bahasa Ibrani artinya :Kapisitas/potensi dan kekayaan
6.    Dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya (Yesaya 40:28,29).
Inilah persisnya yang harus dilakukan oleh para pelari agar dapat terus berlari: melupakan rasa sakit dan berjuang mencapai tujuan. Itulah juga yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen.

Satu-satunya cara untuk melakukannya ialah melalui Roh Allah. Seorang sesepuh pelatih berkata, "5 S latihan olahraga adalah stamina (daya tahan), speed (kecepatan), strength (kekuatan), skill (keahlian) dan spirit (semangat), tetapi yang terbesar dari semuanya adalah spirit (semangat)."

jika kita tidak punya semangat untuk maju terus dan untuk mengalahkan pikiran kita, yang terus memberitahu bahwa kita tidak bisa lagi meneruskan, maka semua itu tidak akan membawa kita ke garis akhir.Demikian juga, dalam perjalanan rohani kita, kita mungkin punya kekuatan, keahlian, dan daya tahan untuk menempuh jalan surga, tetapi tanpa Roh Allah di dalam kita, kita tidak dapat menyelesaikan perjalanan.Semangat berbicara tentang gairah.

Untuk sampai  ke 6 hal tersebut diatas hanya dapat di mengerti apbila kita memiliki
1.Persekutuan dengan Dia.
"Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru," kata Yesaya, "mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31).
Setiap orang mendambakan kehidupan yang tanpa rasa lelah, entah kelelahan jasmani maupun emosi. Memang benar bahwa bersandar pada Tuhan dan melihat bahwa Dia ada di balik segala yang terjadi dalam hidup kita tidak menjadikan kita manusia super. Kita tetap dikekang oleh keterbatasan kita. Tetapi bedanya ialah kita memiliki potensi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan itu.
Bagi mereka yang masih mau memercayai Tuhan dan menanti-nantikan-Nya, meskipun harus berlari dan berjalan dalam belantara kehidupan yang berat dan penuh gejolak, mereka tidak akan menjadi lesu dan lelah. Mereka akan tetap bertahan dan terus maju. Itulah janji Allah kepada umat-Nya, yang pasti akan Ia penuhi, asalkan umat-Nya itu masih setia dan tetap mau menantikan dan mengharapkan pertolongan-Nya.
Selama ada iman, di situ pula keselamatan akan tetap ada. Inilah rahasia dan keajaiban iman yang harus diyakini dan dipertahankan oleh orang yang mengaku percaya kepada Allah!
2. Sebenarnya, yang perlu kita lakukan untuk mengatasi keletih lesuan serupa itu hanyalah mengubah hati.
Jika kita dapat merenungkan hikmat dan kuat kuasa Allah dan mau menunggu, dan selama dalam penantian itu menyesuaikan sikap kita, kita akan diperbaharui dengan kekuatan untuk maju terus. Dengan menerima kemungkinan bahwa apa pun yang terjadi Allah punya rencana yang indah di balik itu semua, kita pasti berhasil
"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yes. 40:31)

3. Mengarahkan mata kita pada perkara-perkara di atas.

"Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita" (Rm. 8:18). Rasul Paulus juga mengalami banyak penderitaan, tetapi ia selalu yakin akan posisinya. Ia tahu bahwa tempatnya adalah di wilayah surgawi di atas. Ia menantikan kemuliaan yang akan datang. Dibandingkan dengan hal-hal lebih baik yang menantinya di surga, penderitaan apa pun di dunia tidak berarti apa-apa baginya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar